• Translator

  • Kategori

  • Arsip

  • Jaring Sosial

  • Komentar Terbaru

    mbramantya pada Penciptaan Manusia
    sayyid pada Penciptaan Manusia
    Antena Tv Wajanbolic pada KIAI HAJI NOER ALIE (Alm) TOKO…
    Bang Uddin pada Maksud Menikah Setengah dari…
    mbramantya pada Sono, Pencuci Piring Jadi Jura…

Membayar Harga Sebuah Cita-cita

Mari belajar dari kisah pengembaraan Jenderal Sun Tzu. Bertahun-tahun
mengembara, Sun Tzu telah mengalami banyak sekali kejadian. Ia pernah
menjadi budak, pelayan, pedagang, prajurit, bahkan menjadi pejabat
pemerintahan. Pahit getirnya kehidupan dia jalani demi sebuah cita-
cita, demi sebuah karir. Berbekal pengalaman itulah akhirnya Sun Tzu
berhasil menyelesaikan karya tulisnya, yaitu 13 Bab Strategi Perang.

Apa yang bisa dipetik dari pengalaman perjalanan Sun Tzu itu? Makna
dari pengembaraan Sun Tzu itu adalah, seseorang boleh mengalami pahit
getirnya perjalanan hidup. Tetapi dia tidak boleh berhenti dan tidak
boleh kehilangan tujuannya semula. Tidak boleh kehilangan arah cita-
citanya. Tidak boleh kehilangan impiannya.

Jadi, kita harus berani membayar harga dari sebuah cita-cita yang
besar. sebab cita-cita selalu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan.
Selain perjuangan dan pengorbanaan, cita-cita besar membutuhkan
ketekunan, keuletan, kedisiplinan, dan tanggung jawab yang luar
biasa
.

Cita-cita yang besar adalah cita-cita yang sanggup memberi kekuatan
luar biasa kepada seseorang untuk menjalani hidup yang keras. Sebuah
impian yang pasti mempunyai suatu titik target yang pantas dikejar.
Cita-cita besar tidak mungkin dicapai hanya dengan target kecil serta
usaha yang biasa-biasa saja. Cita-cita besar, impian besar, harus
diraih melalui target-target yang menggairahkan. Target yang
mendorong kita mengerahkan seluruh daya upaya kita. Target yang mampu
menyemburkan hasrat sangat kuat untuk meraihnya. Membuat kita
berusaha sekeras-kerasnya. Bahkan membuat kita berani memaksa diri
kita sampai target itu tercapai.

Sebab seperti kata-kata mutiara yang saya tuliskan; “Jika kita keras
di dalam, maka kehidupan akan lunak kepada kita. Sebaliknya, jika
kita lunak di dalam, maka kehidupan akan begitu keras kepada kita”.
Cita-cita yang besar tidak bisa diraih dengan sikap mental yang
lunak.

Sumber: Membayar Harga Sebuah Cita-cita oleh Andrie Wongso

2 Tanggapan

  1. Dari Andri Wongso ya.
    Semoga setelah membacanya motivasi kita jdi lbh bangkit lg.
    Salam kenal.

Tinggalkan komentar